Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen
<p>Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) adalah jurnal peer-review berkualitas tinggi dengan akses terbuka yang diterbitkan oleh Yayasan Azka Hafidz Maulana. Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) merupakan wadah bagi para peneliti, cendekiawan, profesional, praktisi dan mahasiswa untuk berbagi dan berbagi pengetahuan dalam bentuk makalah penelitian empiris dan teoritis berkualitas tinggi dan studi kasus. Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) menyambut dan mengakui makalah penelitian teoretis dan empiris berkualitas tinggi, studi kasus, makalah ulasan, model analitik, dan simulasi dalam topik pendidikan apa pun.</p>Yayasan Azka Hafidz Maulanaen-USJurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)2830-3709Peran Pendidikan Kewirausaahan dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Muda
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/45
<p style="text-align: justify;">Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan muda. Pendidikan kewirausahaan di Indonesia diatur oleh beberapa regulasi, termasuk UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PERMENDIKBUD No 69 Tahun 2013 yang mewajibkan mata pelajaran kewirausahaan di tingkat SMK, SMA, dan MA. Penelitian ini menggunakan metode naratif dengan analisis data kualitatif, mengumpulkan data dari berbagai artikel ilmiah, jurnal, buku, dan sumber referensi lainnya yang relevan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dapat meningkatkan motivasi dan minat berwirausaha di kalangan muda. Selain itu, kalangan muda yang berpendidikan kewirausahaan cenderung memiliki kreativitas tinggi, adaptabilitas, ketahanan mental, dan kemampuan memanfaatkan teknologi. Kesimpulannya, pendidikan kewirausahaan merupakan alat penting untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan mendorong generasi muda untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Pendidikan kewirausahaan harus terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai jenjang pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.</p>Kansha Dianita PramestiMuhammad Fahmil KamalYudha Maulidandi SaputraCamelia Safitri
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
2024-08-082024-08-083217Metode Tahlili Tafsir Ibnu Katsir dalam Surat An-Nisa Ayat 59 dan Implikasinya Terhadap Konsep Kepemimpinan dalam Islam
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/55
<p>Penelitian ini menganalisis metode tafsir Ibnu Katsir dalam menafsirkan Surah An-Nisa, ayat 59, serta implikasinya terhadap konsep kepemimpinan dalam Islam. Metode tafsir Ibnu Katsir dikenal karena pendekatannya yang komprehensif dan mendalam, dengan mengintegrasikan berbagai sumber seperti hadits dan pendapat para ulama untuk memberikan penjelasan yang menyeluruh. Surah An-Nisa, ayat 59, menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah, Rasul, dan para pemimpin (ulil amri) dalam konteks kepemimpinan yang adil dan bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap metode interpretatif Ibnu Katsir terkait kepemimpinan sebagaimana dijelaskan dalam Surah An-Nisa, ayat 59. Selain itu, penelitian ini juga berupaya untuk mengungkap implikasi metode yang digunakan oleh Ibnu Katsir dalam memahami konsep pemimpin ideal dan manajemen kepemimpinan. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi temuan yang sejalan dengan tujuan tersebut, yaitu bahwa metode tafsir Ibnu Katsir dikenal menggunakan pendekatan tafsir bi al-ma’tsur, yang menafsirkan Al-Qur'an dengan menggunakan ayat Al-Qur'an lainnya, hadits, serta pendapat para sahabat dan tabi'in. Pendekatan ini menjadikan penafsiran ayat yang dituju memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi dan dapat diterima oleh akal dan iman. Lebih lanjut, Ibnu Katsir menggunakan metode Tahlili, yang melibatkan penjelasan rinci tentang ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk makna kosakata, sabab al-nuzul (alasan turunnya ayat), dan munasabah (keterkaitan antara ayat). Metode Tahlili ini memfasilitasi pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan studi tafsir dan konsep kepemimpinan dalam Islam.</p>Nanang IskandarBaiduri WulandariArinda Yunita
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
2024-11-302024-11-3032823Filsafat Perbedaan Dalam Konsep Yin-Yang
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/57
<p>Konsep Yin-Yang, yang berasal dari pemikiran filsafat Tiongkok, telah menjadi prinsip fundamental dalam memahami dinamika keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi konsep Yin-Yang di berbagai bidang, termasuk filsafat, politik, ekonomi, ekologi, budaya, psikologi, dan teknologi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan filsafat komparatif, studi ini menganalisis teks klasik seperti <em>I Ching</em> dan <em>Dao De Jing</em> serta membandingkannya dengan pemikiran modern, termasuk posmodernisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yin-Yang bukan sekadar simbol dualitas, tetapi merupakan prinsip dinamis yang menggambarkan hubungan timbal balik antara elemen-elemen yang tampak berlawanan tetapi saling melengkapi. Dalam politik, keseimbangan antara otoritas dan kebebasan individu menjadi kunci stabilitas sosial, sementara dalam ekonomi, prinsip Yin-Yang tercermin dalam konsep <em>co-opetition</em> yang menggabungkan persaingan dan kolaborasi. Selain itu, dalam ekologi, keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan konservasi lingkungan menjadi faktor penting dalam keberlanjutan. Temuan ini menegaskan bahwa konsep Yin-Yang dapat menjadi pendekatan alternatif dalam memahami kompleksitas dunia modern dengan menawarkan perspektif yang lebih fleksibel, inklusif, dan harmonis.</p>Agus Hadi WaluyoSupyan SauriArman MaulanaUlfah UlfahOpan Arifudin
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
2025-03-102025-03-1032242910.3709/ilpen.v3i2.57Dari Nilai ke Kinerja: Peran Filsafat Moral dalam Desain Sistem Reward di Tempat Kerja
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/58
<p>Sistem reward yang diterapkan dalam organisasi sering kali hanya berorientasi pada output dan pencapaian target kuantitatif. Namun, pendekatan tersebut kerap mengabaikan nilai-nilai moral yang mendasari perilaku kerja karyawan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran filsafat moral dalam merancang sistem reward yang tidak hanya adil secara distributif tetapi juga membentuk budaya kerja yang etis dan berkelanjutan. Dengan pendekatan studi pustaka dan telaah interdisipliner, tulisan ini mengkaji teori-teori moral dari Aristoteles, Kant, dan utilitarianisme dalam konteks kerja, serta implikasinya terhadap motivasi, kepuasan, dan kinerja karyawan. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai moral ke dalam sistem reward dapat meningkatkan sense of meaning, keadilan, dan loyalitas karyawan terhadap organisasi.</p>Agus Hadi WaluyoSupyan SauriSiti RosmayatiArman Maulana
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
2025-05-152025-05-1532303510.3709/ilpen.v3i2.58