Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Study Deskripsi di SMP IT Al-Futuhiyah Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Garut
DOI:
https://doi.org/10.3709/ilpen.v1i2.15Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan nilai akreditasi di kedua MIS, pada MIS Pamoyanan memiliki nilai A sedangkan MIS Al-Barkah memiliki nilai B. Keduanya memiliki sarana prasarana dan sumber daya yang memadai, tetapi dalam kenyataan nya memiliki nilai akreditasi yang berbeda, Permasalahan Peranan Kepala Madrasah dalam peningkatan kinerja guru merupakan permasalahan yang belum terpecahkan sejalan dengan kompleksitas perubahan lingkungan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang peran kepala madrsaha dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Menurut George R. Terry dalam bukunya Azas-Azas Manajemen mendefinisikan manajemen adalah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain. (Winardi 2012 : 4) Hasil dari penelitian ini adalah : (a) perencanaan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja sudah menunjukkan aspek – aspek perencanaan yang telah direncanakan dengan jelas oleh kepala madrasah dalam upaya meningkatkan kinerja guru sesuai dengan kondisi dan kemampuan di kedua MIS tersebut. (b) pengorganisasian kepala madrasah sudah masuk kedalam langkah – langkah dalam meningkatkan kinerja guru melalui kegiatan pembagian ataupun pengelompokkan dari program-program Pendidikan. Dari pengorganisasian terlaksana program pendidikan yang sudah tersusun secara sistematis dan dikelompokkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.(c) Pelaksanaan peran kepala madrasah dalam mengelola peningkatan kinerja guru sudah masuk kedalam langkah – langkah dalam meningkatkan kinerja guru melalui program pembinaan, pelatihan, supervisi, dan komunikasi yang baik. (d) Pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan melalui pengamatan, monitoring dan mengevaluasi kinerja pendidik. (e) Hambatan yang dihadapi oleh kedua Madrasah Ibtidaiyah tersebut diantaranya guru masih belum dapat menjabarkan rencana pelaksanaan pembelajaraan sehingga masih mengcopy paste dari RPP yang telah ada, masih kurang kedisiplinan guru dalam ketepatan jadwal mengajar, guru senior masih belum dapat mengaplikasikan komputer, pendidik yang masih belum linier dengan mata pelajaran yang diampunya. Terbatasnya pengadaan komputer bagi peserta didik. (f) Mengatasi hambatan tersebut diantaranya menyusun program pelatihan penyusunan administrasi pembelajaran oleh kepala sekolah bekerja sama dengan pengawas sekolah, menyusun program pelatihan IT, menyusun program workshop motivasi kedisiplinan bagi pendidik, mendukung mengikutsertakan KKG dan diklat untuk menguasai mata pelajaran yang diampunya. Membuat proposal bantuan kepada pemerintah/ yayasan/ donator untuk tambahan pengadaan komputer. Simpulan dari penelitian ini adalah kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola peningkatan kinerja guru madrasah ibtidaiyah sudah berjalan baik sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
References
A. Buku-Buku
A. Rahman, (2017). Dasar-Dasar Manajemen, Cet Ke 1, Malang : Inteligensia Media.
Aceng Muhtaram, (2015). Manajemen Perubahan (Landasan Teoritis untuk Praktik Kepemimpinan Institusional Pendidikan), Cet Ke 1, Bandung : PT Sarana Panca Karya Nusa.
Badrudin, (2015). Dasar-dasar Manajemen, Cet Ke 3, Bandung : CV. Alfabeta.
Dadi Permadi, (1998) Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah (Kiat Memimpin Yang Mengembangkan Partisipasi), Cet Ke 1, Bandung : PT Sarana Panca Karya.
Daeng Arifin, Pipin Arifin, (2010) Sekolah Mandiri Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Cet Ke 3, Bandung : Pustaka Al-Kasyaf.
Didi Pianda, (2018) Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah, Cet Ke 1, Sukabumi : CV. Jejak,
E. Mulyasa, (2018). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Cet Ke 13, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
E. Mulyasa, (2019) Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Cet Ke 7, Jakarta : Bumi Aksara.
George R. Terry, (2012) Azas-Azas Manajemen (Winardi, Alihbahasa), Cet.7, Bandung : Alumni.
George R. Terry, Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen (G.A.Ticoalu, Alihbahasa), Jakarta : Bumi Aksara, Tahun 2019
Hadari, Nawawi, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta : Gajah Mada, Tahun 2006
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet Ke 36, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, Tahun 2017
Mulyadi, Widi Winarso, Pengantar Manajemen, Cet Ke 1, Purwokerto : CV. Pena Persada, Tahun 2020
Nurtanio Agus Purwanto, Kepemimpinan Pendidikan (Kepala Sekolah Sebagai Manager Dan Leader), Cet Ke 1, Yogyakarta : Interlude Tahun 2019
Udin Syefudin, Abin Syamsudin, Perencanaan Pendidikan (Suatu Pendekatan Komprehensif) Cet Ke 4, Bandung : PT Remaja Rosda karya, Tahun 2009
B. Jurnal
Suadin. (2012). Hubungan antara Kompetensi Kepala Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan. (online), tersedia: http://suaidinmath.wordpress.com
Sudiatmoko. (2012). Mengembangkan Keterampilan Kepala Sekolah dalam Upaya Peningkatan Mutu Sekolah/Madrasah. (online), tersedia: http://surofarhan.blogspot.com
Rahman, Ali. (2010). Kepala Sekolah sebagai Inovator Dalam Pendidikan. (online), tersedia: http://alirahman.blogspot.com
Rosyadi. (2015). Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP 1 Cilawu Garut. (online), tersedia: http://rosyadiy.L.blogspot.com
C. Peraturan-Peraturan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Kepala Madrasah