Manajemen Pesantren Dalam Penerapan Pendidikan Masa Aqil Balig Bagi Santri Mukim
Studi deskriptif kualitatif di Pesantren Tanwiriyyah Sindanglaka Kabupaten Cianjur
DOI:
https://doi.org/10.3709/ilpen.v1i1.1Keywords:
Manajemen Pesantren, Pendidikan Aqil Balig.Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan santri terhadap kewajibannya setelah memasuki masa aqil balig, kurangnya perhatian oran tua dan guru dalam menginformasikan dan menanyakan secara langsung berkaitan dengan masa aqil balig. H. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kendala pesantren dalam penerapan pendidikaan masa aqil balig bagi santri mukim di pesantren Tanwiriyyah kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur, berkaitan erat dengan kebijakan, prinsip, strategi, metode, media dan materi yang akan dipersiapkan oleh pesantren. (1) Kebijakan pesantren terkait pendidikan aqil balig meliputi pembelajaran di kelas dan di luar kelas serta kerja sama dengan pihak eksternal. (2) Prinsip pesantren terkait pendidikan aqil balig yaitu dengan memberikan pemahaman sejak dini kepada santri tentang pentingnya pendidikan aqil balig. (3) Strategi pendidikan masa aqil balig dilakukan dengan pendekatan persuasif. (4) Materinya tercantum dalam mata pelajaran fikih Depag meliputi tanda-tanda balig, wudhu, tayammum, mandi junub, darah haid, istihadhah, nifas, pernikahan, dan juga dalam kitab Safinatunnajah. 5) Metodenya yaitu sorogan, bandungan, ceramah, tanya jawab, dialog, keteladanan dan pengawasan. (6) Medianya yaitu dengan memanfaatkan media audio visual. Pelaksanaan penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur sudah cukup baik. Evaluasi penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur dilakukan dengan 2 metode yaitu metode tes dan non tes. Hambatan atau kendala penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur yaitu: (1) Tidak adanya lembaga informasi atau konsultasi pendidikan aqil balig. (2) Ketidakterbukaan santri atas kondisi aqil balignya. (3) Kurangnya perhatian orangtua di rumah kepada anaknya terkait pendidikan aqil balig.
References
Abi Bakr Ahmad bin al-Husain bin Ali al-Baihaqi. Sunanu al-Kubra. Juz 10. Bierut : Dar al-kutb al-Ilmiyah, t t
Abi Isa Muhammad bin Isa bin Saurah. Al-Jami’ as- Shahih, Sunan at-Tirmidzi. Juz II. Bierut, Libanon :Dar al-Kutub al-Ilmiah
Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, No. 3822, Maktabah Syamilah.
Adhim, M.F. (2005). Positive Parenting, Asyik Jadi Orang Tua Bagi Para Ayah. Yogyakarta: Pro-U Media
Al-Khalidi, M.A.A. (1997). Sunan Abu Daud Juz I. Bierut, Libanon : Dar AlKutub Al-ilmiah.
Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, No. 1027, Maktabah Syamilah.
Arifin, M. (1993). Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta : PT. Rineka
Aynun, N. (2018). Mendidik Anak Pra-Aqil Balig. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo
Barizi, A. (2008). Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang Press
Dauly, H. P. (2001). Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Derektorat Jendral Pendidikan Keagamaan Dan Pondok Pesantren.2005.Pembakuan Serana Pendidikan. Jakarta: Dipertemen Agama RI.
Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.
George. R.Terry. (1993). Prinsip-prinsip Manajemen, Terj. J. Smith. Jakarta: Bumi Aksara.
Ghazali, B. (2001). Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan Pendoman Ilmu Data. Jakarta: IRP Press.
Haedari, A. dkk. (2004). Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global. Jakarta: IRP Pres.
Hafiz, A. dan Hasni, N. (2016). “Pendidikan Anak Dalam Perspektif Alquran.” Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 1(2).
Harry Santosa, Fitrah Based Education: Mengembalikan Pendidikan Sejati Selaras Fitrah, Misi Hidup dan Tujuan Hidup (Bekasi: Cahaya Mutiara Timur, 2017).
Hasan. (1987). Asas-Asas Pendidikan Islam. Cetakan ke. Jakarta: Pustaka Al-Husna. Langgulung.
Hasan. (2004). Manusia & Pendidikan Suatu Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru.
Hashim, R. (2004). Educational Dualism in Malaysia Implications for Theory and Practice. Second. Selangor-Malaysia: The Other Press. Langgulung,
Helmawati. (2014). Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah / Madrasah Melalui Managerial Skills, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Helmawati. (2015). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.
Imam Ahmad bin Hambal. Musnad Imam Ahmad Bin Hambal. Juz III. ( Dar Al-fikr )
Imam Muslim, Shahih Muslim, juz II, (Beirut, Libanon : Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1996).
Indra, H. (2004). Pesantren dan Transformasi Dalam Tantangan Moderenitas dan Tantangan Komlesitas Global. Jakarta: IRP Press
John M. Ec dan Shadily, Ha. (1995). Kamus Inggeris Indonesia, cet. xxi, Jakarta: PT. Gramedia.
Mastuhu.1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarat: INIS
Masyhud, S. dan Husnurdilo, M. (2005). Menejemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.
Maunah, B. (2009). Tradisi Intelektual Santri Dalam Tantangan dan Hambatan Pendidikan Pesantren di Masa Depan. Yogyakarta: Teras.
Mukhlas, M. (2008). “Aktualisasi Konsep Pendidikan Akhlak Al-Ghazali Dalam Pembinaan Remaja.” At-Ta’dib: Journal of Pesantren Education 3(1):19– 40. Pemerintah Indonesia. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mulkhan, A.M. (2003). Menggagas Pesantren Masa Depan. Yogyakarta: Qirtas.
Muslim. Shahih Muslim, No. 3473, Maktabah Syamilah.
Muslim. Shahih Muslim. juz II. Beirut, Libanon : Dar al-Kutub al-Ilmiyah
Nuansa, F. (2017). “Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam.” Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam 6(2).
Nurhayati, A. (2010). Inovasi Kurikulum: Telaah terhadap Pengembangan Kurikulum Pesantren. Yogyakarta: Teras.
Patoni, A. (2007). Peran Kyai Pesantren dalam Partai Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Qomar, M. (2005). Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.
Rasjid, S. (2010). Fikih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rasyid Rhidha, Fiqh islam, (Jakarta: At-thahiriyah, 1954), cet. XVII.
Santosa, H. (2018). Fitrah Based Education. Bekasi: Yayasan Cahaya Mutiara Timur.
Sauri, S. dan Nurdin, D. (2019). Manajemen Pendidikan Berbasis Nilai, Bandung: PT Refika Aditama.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta cet. keenam.
Tafsir, A. (2010). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Team Penyusunan Kamus Besar.1990. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 1990
Wawancara dengan salah satu santri di Pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur, pada tanggal 21 Juni 2021
Yahya, M dan Rahman, F. (1986). Dasar-Dasar Pembinaan Fiqh Islami. Bandung: Al-ma’arif.
Ziemek, Manfred. 1986. Pesantren dalam Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.
Majelis Ulama Indonesia. (2016). Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional.
Bella, S. M., danIstianah, Farida.( 2017). “Pendidikan Seksualitas Sejak Dini sebagai Upaya Menghindarkan Anak-Anak Usia Sekolah Dasar dari Penyimpangan Seksualitas.” JPGSD: Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar ,05(03).
Dewi, Ratryana. (2020). “Konsep Pendidikan Seks pada Anak Usia Pubertas dalam Perspektif Islam (Studi Komparatif Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan Yusuf Madani”. Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dhin,C.N. (2013). “Pembinaan Anak pada Masa Pubertas Menurut Pendidikan Islam”. Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. XIV, No. 1.
Ell.y (2018). “Optimalisasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah.” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3(2).
Fadlullah. (2017). “Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam”. Jurnal Pendidikan Islam.
Fauzia, Siti & Rohman, M. (2013). “Pendidikan Seks dalam Tradisi Lemabaga Pendidikan Islam Tradisional (Telaah di Pesantren Salafi Bani Syafi’i Cilegon Banten)”. Jurnal El-Hikam Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman, Vol. V, No. 1.
Khasib, Faisa.l (2009). “Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Pondok Pesantren Miftahuss’adah Mijen Semarang (Studi Kasus Upaya Mencegah Penyimpangan Seksual)”. Skripsi. IAIN Walisongo Semarang.
Mahmudah,Nur. (2015). “Memotret Wajah Pendidikan Seksualitas di Pesantren”. Jurnal Quality Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1.
Misno. (2015). Peran Orangtua dalam Mendidikan Anak Secara Islami. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 4.
Pranata, Setia, dkk. (2013). “Pesantren dan Upaya Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja”. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 16, No. 3.
Prastiwi, H. dan Arifin, Z. (2017). “Konstruksi Sec Education di Pondok Pesantren (Studi di Pondok Pesantren Putri Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri)”, Jurnal Instituti Agama Islam Tribakti, Vol. 28, No. 2.
Sholichah, A.S. (2019). “Pendidikan Karakter Anak Prabalig Berbasis Al-Qur’an”. Disertasi, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pasca Sarjana Institut PTIQ Jakarta.
Sholichah, A.S. dan Shunhaji, A. (2020). “Pendidikan Anak Prabalig Berbasis Al-Qur’an”. Jurnal Al-Amin Jurnal Kajian Ilmu dan BudayaI Islam, Vol. 3, No. 1.
Yuliani, Wiwin, dan Ikip Siliwangi. (2019). “Pengaruh Metode Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas VI SDN Tunas Bakti Subang Tahun Pelajaran 2018 / 2019.” QUANTA 3(2).











